Selamat Datang Di Blog DKM AL FATAH SADENGKAUM

Mari Bergabung untuk menulis karya temen-temen yang akan ditampilkan disini

7 (Tujuh) Tip Agar Kritikan Menjadi Solusi | DKM AL FATAH SADENG KAUM >

Kamis, 24 Maret 2011

Home » » 7 (Tujuh) Tip Agar Kritikan Menjadi Solusi

7 (Tujuh) Tip Agar Kritikan Menjadi Solusi

Posted by Rahmat on March 12th, 2011

Mungkin di dunia ini hampir tidak ada manusia yang senang dikritik. Kebanyakan dari kita akan tersinggung atau jengah dengan kritikan. Apalagi kalau kritikan itu tidak membangun alias memojokkan bahkan menjatuhkan martabat. Kalau kita aja gak suka dikritik apalagi orang lain. Pastinya sama dong!

Katanya para pakar, mengritik adalah sebuah seni tersendiri. Sebuah artistik behaviour yang membutuhkan keahlian khusus. Karena hanya sedikt orang yang menyukainya. Mengapa? Karena kritik seringakali meninggalkan rasa tidak enak, baik pada si pemberi kritik atau si penerima kritik. Itulah sebabnya kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengritik atau malah melukai perasaan si penerima kritik. Tak jarang dari kritikan timbul permusuhan.

Oleh karena itu, kritik hendaknya berupa usulan yang membangun dimana tujuannya adalah menolong orang yang dikritik melakukan hal-hal yang lebih baik. Jadi bukan hanya menghentikan kesalahan, tapi ada solusi agar kesalahan itu berbalik arah menjadi kebenaran. Berikut ini 7 (tujuh) seni mengritik tanpa kita harus menyakiti orang yang dikritik. Tip agar dari kritikan itu timbul solusi bukan saling membenci.

Pertama, Usahakan Empat Mata. Hindarkan mengritik seseorang di depan umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarnya. Karena hal itu bisa melukai ego orang yang dikritik. Kalau kita ingin kritikan itu berhasil, jangan mengganggu ego orang yang dikritik. Prinsipnya adalah “kritiklah seseorang di punggungnya dan sampaikan pujian di muka umum”

Kedua, Awali Dengan Pujian. Kata-kata manis dalam bentuk pujian mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat orang yang akan dikritik marasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya. Pujian membuka pikiran orang dan menjadi welcome terhadap kritikan.

Ketiga, Nothing’s Personal. Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Dengan begitu, kita tak hanya menjaga perasaan orang, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik pada perbuatannya, pada saat yang sama kita bisa memberi pujian dan menguatkan egonya. Kita bisa mengatakan, “Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa kesalahan ini tidak biasa terjadi pada diri Anda.”

Keempat, Berikan Jawabannya. Ketika kita memberi tahu orang lain tentang kesalahannya, maka kitapun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari kritik sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya dan menghidari kesalahan serupa terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar dari orang yang dikritik adalah “Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari saya.”

Kelima, Jangan Menuntut. Kita akan mendapat kerja sama lebih besar dengan cara meminta daripada menuntut. Kalimat, “Bersediakah Anda memperbaikinya?” jauh terdengar lebih enak dibandingkan dengan mengatakan, “Kerjakan sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakan dengan benar!”

Keenam, Tak Perlu Merembet. Meminta perhatian atas suatu kesalahan hanya dapat dibenarkan satu kali. Maksudnya, kritiklah sekali saja. Dua kali tidak perlu, tiga kali mengganggu. Ingatlah tujuan mengritik adalah untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila kita tergoda untuk mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat dan sudah selesai, tidak akan pernah efektif menyelesaikan pekerjaan.

Ketujuh, Dengan Cara Bersahabat. Persoalan belum tuntas jika belum diselesaikan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan menggantung dan baru dibahas lagi dikemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah dengan pertanyaan,“Oke, sepertinya kita bisa ya mengatasi persoalan ini. Anda pasti bisa, dan saya pasti membantu.” atau “Saya tahu saya bisa mengadalkan Anda.”

Itulah tujuh tip mengritik tanpa harus menyakiti. Agak sulit sih jika kita lebih menekankan pada ego. Apalagi jika orang yang dikritik adalah orang yang selama ini jadi saingan kita. Wuiih… pengennya langsung labrak. Biar tau rasa. Tapi itu bukanlah jalan terbaik, sobat. Yang terbaik adalah kita temukan solusi. Selamat mencoba dan sukses!!

0 komentar: